”Menurut saya ini kesempatan emas bagi para santri yang ingin mendalami isu-isu fikih baru serta ushul fiqh yang juga baru. Terutama bagi yang tidak bisa kuliah ke Timur Tengah. Sebab kami mendatangkan dosen yang langsung mendalami fikih baru dalam komunitas masyarakat muslim dewasa ini di universitas tertua di dunia, Universitas Qourowiyyin, Maroko”.
Penerimaan santri baru (PSB) Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah ditutup pada Ahad (10/07). Setelah melalui seleksi yang ketat, akhirnya pihak Yayasan, sebagai lembaga yang memeliki otoritas dan tanggung jawab bagi berjalannya pendidikan di Pesantren Asy-syafi’iyyah, menutup penerimaan santri baru.
”Alhamdulillah, kuota yang tersedia sudah penuh,” panitia PSB, H. Abdul Mu’iz, MA.
Lanjut Kang Muiz, semua jenjang pendidikan mulai TK, MI, SMP, dan SMK, semuanya sudah terisi. Tidak ada bangku kosong. Meskipun demikian, yayasan masih memberikan kesempatan bagi calon santri baru baik yang mendaftar baru atau mutasi dari sekolah lain.
Sedangkan untuk mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam Asy-Syafi’iyyah, pihak yayasan belum mengumumkan jumlah pasti. Untuk saat ini, diperkirakan baru 60 mahasiswa baru yang mendaftarkan diri pada STAIA yang memiliki empat prodi: PAI, PAUD, PGSD, Syari’ah, dan Dakwah.
Menyikapi calon santri baru yang terlambat daftar, menurut H. Abdul Muiz, MA, pihak yayasan akan memberikan toleransi. ”Yang penting mereka memenuhi syarat dan punya himmah untuk belajar,” tandas alumnus Fakultas Aqidah Universitas Saddam, Irak.
Ditemui di tempat berbeda, Abdurrofi Afandi, S.Ag menyatakan bahwa tahun ini Yayasan Asy-Syafi’iyyah sedang menggodog jenjang pendidikan baru, Ma’had Aly.
”Program ini kami prioritaskan untuk lulusan pesantren yang ingin mendalami fikih dari sudut pandang yang berbeda. Terutama santri yang ingin ”berkenalan” dengan diskursus ”fikih baru” yang sudah lama jadi perbincangan hangat di Timur Tengah.
”Menurut saya ini kesempatan emas bagi para santri yang ingin mendalami isu-isu fikih baru serta ushul fikihnya yang juga baru. Terutama bagi yang tidak bisa kuliah ke Timur Tengah. Sebab kami mendatangkan dosen yang langsung mendalami fikih baru dalam komunitas masyarakat muslim dewasa ini di universitas tertua di dunia, Universitas Qourowiyyin, Maroko.
”Dengan demikian, saya harapkan santri-santri yang sudah mendalami turats di pesantren, dapat bersinggunan dengan wacana fikih kontemporer, sehingga punya wacana—dengan tanda petik—rekonstruksi fikih sendiri, yang elaktis dan unik, bukan mengekor pada pemikir-pemikir Arab yang—umumnya—tak kenal kitab kuning,” tegas Kang Rofi sambil tersenyum.[ama]
apa syarat mendaftar ma'had aly di asy-syafi'iyyah??
sama dengan persyaratan melanjutkan studi ke perguruan tinggi secara umum. Tapi syarat utama: mampu membaca kitab kuning dengan baik.
Silahkan hubungi kami via contact information/ tlp, untuk info lebih lanjut.