Untuk pertama kalinya, Syeikh Fadhil al-Jailani (cucu terkemuka dari Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani) mengunjungi Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tepatnya di Pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu Kec. Krangkeng, Senin (2 /11).
Sang penemu manuskrip karya-karya fenomenal Syeikh Abdul Qodir al- Jailani, pemimpin para wali, itu disambut antusias oleh hadirin yang tumpah ruah di halaman pesantren asuhan KH Afandi Abdul Muin Syafi’i yang akrab disapa Abah Afandi itu.
Selain berdzikir bersama sesuai dzikir yang biasa diamalkan oleh Syeikh Abdul Qodir al-Jailani, Ulama 61 tahun yang kini berdomisili di Turki itu, terlebih dahulu memberikan taujih (ceramah) kepada segenap hadirin.
“Dalam bertasawwuf kita harus tawazzun, yaitu bertasawwuf yang diimbangi dengan ilmu pengetahuan, bukan hanya mengedepankan dzikir disertai taklid buta dalam bertasaawuf, tanpa ilmu yang memadai, ini sesuai ajaran sultonul auliya Syeikh Abdul Qadir al- Jailani,” katanya.
Secara singkat, lanjut Syeikh Fadhil, Syekh Abdul Qadir al-Jailani membagi ilmu menjadi tiga kategori:
Pertama, ilmu haqiqi, yakni ilmu yang menjelaskan hakikat Allah swt, adalah ilmu aqidah yang mengajarkan tauhid.
Kedua, ilmu ma’nawi, yakni ilmu tentang mu’jizat nabi dan yang mewarisinya, yakni ilmu para ulama yang melanjutkan misi risalah Rasulullah saw melalui ilmu dan karomahnya.
“Mujizat berhenti ketika Rasulullah wafat, tetapi misi dakwah para ulama tidak berhenti sampai hari kiamat. Ini terkait bukan hanya ilmu syariat tapi juga akhlak,” jelasnya.
Ketiga ilmu dhohiri, yakni ilmu yang melahirkan iptek. Ilmu tentang kauniyah. “Di sini betapa Syeikh Abdul Qadir Jailani sangat menekankan kepada kita untuk menguasainya, bahkan ada nasihat beliau yang diabadikan dalam sebuah catatan di perpustakaan di Vatikan tentang dorongan untuk menguasai iptek,” tegasnya.
Di awal ceramahnya, Syeikh Fadhil mengaku, kunjungannya ke Indramayu itu adalah kunjungan sang guru Kepada muridnya, yaitu Kiai Nasrulloh Afandi yang menjadi salah satu anggota pengasuh di Pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu, yang sejak lama kenal baik dengannya di luar negeri, namun setiap Syeikh Fadhil berkunjung ke Indonesia Kiai Nasrulloh sedang ada di luar negeri.
Selain diikuti oleh para santri setempat, hadir dalam kesempatan itu, sejumlah kiai, dari Indramayu, Kabupaten & Kota Cirebon, Majalengka dan Kab. Subang. Dan sedikitnya 1700 jamaah, dari kalangan masyarakat umum dari sejumlah daerah.
Sumber Artikel, NU Online.