Indramayu, KedungwunguCom
Wafatnya kiai sepuh NU Jawa Barat KH Afandi Abdul Muin Syafi’i yang akrab disapa Abah Afandi sebulan lalu masih menyisakan duka, tak terkecuali ulama luar negeri. Setelah Syekh Dr Muhammad Yisif (Pimpinan Majlis Ilmi Tinggi Kerajaan Maroko) yang menyampaikan belasungkawa beberapa waktu lalu, Syekh Fadhil al-Jailani, cucu sekaligus peneliti karya-karya fenomenal Syekh Abdul Qodir al-Jailani pun melakukan hal yang sama.
Syekh Fadhil berziarah ke pusara pengasuh Pondok Pesantren Asy- Syafi’iyyah Kedungwungu Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat itu, Jumat (2/9) pukul 14. 00. Kedatangan ulama berkebangsaan Turki ini di kediaman keluarga Abah Afandi di Pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu Krangkeng Indramayu Jawa Barat disambut sejumlah keluarga dan para kiai daerah setempat.
Acara diawali doa bersama di rumah almarhum, kemudian tahlilan di Maqbarah Abah Afandi. Kesempatan itu pun tidak disia-siakan oleh ratusan warga dan para santri untuk turut berziarah di makam Abah Afandi bersama cucu sulthanul auliya’ tersebut.
Syekh Fadhil mengaku kunjungan ke makam tokoh NU ini sebagai rasa hormat atas keilmuan, ketawadukan, dan kezuhudan Abah Afandi. “Kehadiran saya ini sekaligus untuk menepati janji saya pada keluarga almarhum, karena saya pernah menyatakan ingin berziarah ke Maqbarah Syekh Afandi Abdul Muin,” katanya.
Syekh Fadhil sendiri beberapa bulan sebelum wafatnya Abah Afandi sempat mengunjungi dan mendoakan kesehatan Abah Afandi yang waktu itu mulai menurun drastis. Pada 22 Februari 2016 lalu Syekh Fadhil juga secara resmi tertulis pernah menyatakan bersedia sebagai pembina Pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu asuhan Abah Afandi. Syekh Fadhil merupakan salah satu ulama luar negeri yang sangat dekat dengan Gus Nasrulloh Afandi (putra Abah Afandi) sejak beberapa tahun silam.
Sumber berita Nu Online