Untuk peningkatan kualitas pendidikan di Internalitas yayasan dan upaya menjalin hubungan dengan Institusi Pendidikan di Luar negeri. Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu Krangkeng Indramayu mengadakan studi banding ke beberapa Perguruan Tinggi dan Universitas di Kesultanan Oman, Negara bagian teluk terbesar kedua setelah Saudi Arabia.
Pada tanggal 13/11/2011 lalu, Ustadz H Nasrullah Afandi, LC, MA –yang akrab disapa Kang Nasrul– wakil ketua yayasan pondok pesantren Asy-Syafi’iyyah Indramayu ini memulai aktivitasnya di Negeri yang dipimpin oleh Sultan Qabus itu, dengan mengadakan kunjungan ke Institut Ilmu Syariah sebagai lembaga pendidikan Islam paling bonafid di Negara tersebut yang berada di bawah naungan kementerian Wakaf, diterima langsung oleh Syeikh Isa Yusuf Sultan al-Busaid, rektor.
Selain berdiskusi banyak tentang pendidikan Islam di kesultanan Oman. Dalam pertemuan singkat itu, direncanakan akan mengadakan pengiriman mahasiswa dari Indonesia ke Institut Islam di Oman tersebut, melalui Yayasan Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah kedungwungu Indramayu.
Selain itu, kang Nasrul juga mengunjungi berbagai Universitas, Institut, perguruan tinggi swasta, dan beberapa sekolah jenjang SLTA Terpadu, yang berada di ibu kota Muscat dan sekitarnya, seperti di daerah Al-Khail, Ruwi dan lainnya. Untuk melihat langsung proses belajar mengajar di sana.
Ia juga mengunjungi beberapa perpustakaan besar yang terdapat di kesultanan Oman, termasuk perpustakaan yang berada di area The Sultan Qaboos Grand Mosque, Muscat.
Diteruskan dengan mengunjungi beberapa Ulama setempat, baik ulama tradisionalis,maupun akademis.
Selain itu, kang Nasrul juga mengunjungi Universitas Sultan Qaboos, sebagai universitas terbesar di salah satu negara sumber minyak ini . Diterima oleh beberapa civitas akademik dengan dipimpin Prof Dr Mohammad Ali Al-Balutsy, direktur Pascasarjana di Universitas tersebut.
Dalam akhir diskusinya, kang Nasrul yang juga tercatat sebagai mahasiswa program doktor di Universitas Al-Qurawiyin Maroko itu, pun ditawari beasiswa untuk mengikuti program doktor bidang perdaban Islam di Universitas Sultan Qaboos tersebut. Yang mana di negara itu mahasiswa asal Indonesia cuman terdapat 5 orang. (Afud wdra).